Selasa, 27 November 2012

The Power Of “Rakyat”



Oleh: Safrizal

Dalam sistem perekonomian kapitalis yang zholim seperti saat sekarang ini wajar rasanya rakyat selalu menjadi korban. Ditambah lagi dengan sikap penguasa yang hanya mementingkan diri sendiri. Percuma kita turun ke jalan, berteriak sekeras mungkin dan berharap pemerintah akan merubah hidup kita kepada yang lebih baik. Memang sudah seperti inilah negara ini, jangan terlalu larut dalam kekecewaan dan penyesalan terhadap pemimpin-pemimpin yang kita percayai itu. Mungkin juga permasalahan negara ini sudah sangat kompleks, sehingga para pemimpin kita pun bingung untuk membenahinya.

Kita sebagai rakyat sebenarnya memiliki potensi besar untuk dapat memperbaiki kualitas hidup kita bersama. Asal saja kita mau bersatu dan bahu membahu memperbaiki kualitas hidup kita. Selama ini rakyat ditindas oleh para pemilik modal. Mereka memanfaatkan kebutuhan kita untuk meningkatkan laba mereka. Harga barang kebutuhan pokok tinggi, bunga modal usaha tinggi, harga getah turun, harga sawit anjlok dan semua hal yang membuat rakyat susah itu karena para pemilik modal dan cukong-cukong jahat itu lah yang mengatur semuanya. Rakyat tidak bisa berbuat apa-apa, karena rakyat tidak punya lembaga alternatif yang memihak kepada mereka. Mau tidak mau rakyat tetap harus berhubungan dengan para penguasa zholim itu, walaupun harus merasakan rugi.

Sudah saatnya rakyat mandiri dan menyusun kekuatan baru untuk melawan para pemilik modal dan cukong-cukong jahat itu. Mari kita bangun perekonomian yang bebasis kerakyatan, dari rakyat, oleh rakyat dan untuk kesejahteraan rakyat. Bahu membahu untuk membangun perusahaan-perusahaan besar yang vital milik rakyat. Lembaga keuangan milik rakyat, pabrik-pabrik milik rakyat, mall-mall milik rakyat yang semua harga ditentukan oleh rakyat. Tidak perlu bunga, tidak perlu untung besar, yang terpenting rakyat sejahtera dan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Kita punya kekuatan penuh untuk tidak membeli dan menjual barang ke perusahaan mereka. Mau tidak mau mereka juga harus bergabung bersama kita kelak. Karena kekuatan sudah berada di tangan rakyat, bukan ditangan perorangan dan negara.

Baitul Maal sebenarnya sangat berpotensi menjadi lembaga keuangan milik rakyat. Menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana ke masyarakat (Fungsi Bank) tanpa bunga. Mari sama-sama kita bahu membahu membangun dan membesarkan lembaga keuangan milik rakyat ini. Semoga dari baitul maal akan lahir muslim-muslim kaya baru yang kelak membantu menguatkan perekonomian negara-negara Islam ke depan. Amin
Wallahu a’lamu bishhawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar